Kamis, 23 Mei 2019

KENANGAN KIT RADIO TRANSISTOR MW TR708

Ini adalah tampak jadi dari kit radio MW 7 transistor yg tersohor pada jamannya. Merknya adalah Radio Superheterodyne TR 708 HRP. Tangkapannya bagus, jernih minim noise. Singkatnya, setara keluaran pabrik!
Remaja remaja jaman old yg mengambil ekskul elektronik kala itu tentu hapal dengan benda ini. Termasuk saya yg sampai sekarang termehek mehek dengan radio receiver.
Saat itu kami merakitnya pelan pelan dari belakang bersamaan dg teori disampaikan guru. Komponen kami beli eceran. Hasilnya? Gagal. Wuah betapa kecewanya saya apalagi tak sedikit uang yg digunakan utk belanja komponen. Ya maklumlah, pelajar SMP thn 80an yg rudin, duit masih nodong ke ortu.
Seorang teman kemudian membisiki, beli kitnya aja dijamin nyala. Toh gurunya juga ga tahu. Eee benar juga, setelah merakit kit TR708 akhirnya radio menangkap siaran. Lalu hasil praktek dikumpulkan. Saya mendapat nilai bagus….. semua senang he he he.
Kembali ke gambar kit radio, untuk memperoleh hasil sempurna rupanya saya harus mengulang peristiwa puluhan tahun silam : gagal maning gagal maning…
Setidaknya saya harus merakit bongkar hingga 5 kit dan satu PCB eceran sejak 2010. Tiap kit yg saya beli ada saja kekurangannya. Jadi radio yg sekarang ini bukan dari satu kit utuh melainkan gabungan dari beberapa.
Dari proses pasang bongkar tersebut ada beberapa hal yg saya catat :
1. Kunci penerimaan yg sempurna adalah pd koil MFT dan Oscilator.
Pilihlah satu set koil MFT– Oscilator dg merk sama yakni SUMIDA SIA yg bagian atas kotaknya diberi garis warna kuning, putih, hitam. Bukan inti ferit nya yg berwarna, yang ini kurang sempurna atau gagal menangkap siaran.
Selain itu tutup atasnya ada marking berturut urut SUMIDA TO 07SUMIDA N29DSUMIDA N33 utk warna kuning putih hitam. Untuk Oscilator bermarking SUMIDA N67.
Sebelum menemukan SUMIDA N67 kit ini hanya mendesis tidak karuan tapi begitu tancap N67 langsung siaran tertangkap jelas.
2. Jangan menggunakan koil antena yg berbahan litz wire (seperti benang warna pink). Gunakan yg berbahan tembaga.
Menurut saya bukan karena litz wire nya tapi lebih pada jumlah lilitan yg sepertinya tdk matched dg varco. Bisa jadi lilitannya terlalu banyak. Standar lilitan adalah 60 di sekunder dan 10 di primer. Penggunaan koil litz wire mengakibatkan suara cuitan halus pada setiap stasiun radio yg kita tangkap.
3. Gunakan varco plastik yg besar, yg ukurannya kurang lebih sama dengan masking varco pada PCB nya.
4. Pilih trafo OT dan IT yg menggunakan kern mantel besi utk hasil audio yg bagus. Biasanya trafo yg disertakan dlm kit hanya lempengan E dan I yg disegel kertas bertuliskan OT240 IT141.
5. Transistor asli atau counterfake? Saya menggunakan transistor asli Toshiba C829 (sudut2nya tumpul, bukan menyiku tajam). Tapi ternyata hasilnya sama saja dg C829 non Toshiba bawaan kit. Jadi, gunakan yg ada saja dari kit.
6. Jika radio tetap mendesis mencuit meski sdh ditrim sana sini itu pertanda koil MFT dan oscilator nya tdk “matched” alias tidak satu set. Saya pernah mencoba koil Osc yg berbeda beda (dg MFT satu set sumida) pada radio. Meski beberapa menangkap sinyal tapi hasil terbaik tetaplah merk SUMIDA SIA spt yg diuraikan di atas.
7. Sulit mendapatkan kit TR708? Beli PCB dg skema yg memiliki input sinyal kaki #1 MFT (lihat gambar) lalu gunakan satu set MFT–Osc merk GOOD PLAN atau RCL. Pada PCB terbitan RONICA seperti di gambar diode menggunakan 1N4148. Seorang teman di FB menuturkan dia bisa menggunakan diode tersebut tetapi jika memungkinkan gunakan germanium diode 1N60A atau 1N34A bukan 1N4148.
Proses merakit radio transistor ini juga saya gunakan sebagai pembelajaran reparasi radio tabung. Semisal radio roti BIN kenapa hanya mendesis tanpa siaran maka penyakitnya sama seperti kit TR708 yakni MFT–koil Osc–koil antena yg tdk matched akibat perubahan nilai koil.
Video kit ini dapat dilihat di https://m.youtube.com/watch?v=NoTsFZr9Ies.
Naah semoga bermanfaat buat siapa saja yg suka dan pengin bernostalgia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar