Selasa, 16 Juli 2019

CONTOH PROGRAM

17 Contoh Bahasa Pemrograman C++ untuk Latihan

Dalam belajar algoritma pemrograman, Anda perlu untuk mempelajari macam-macam bahasa pemrograman. Salah satu bahasa pemrograman yang bisa Anda pelajari sebagai pemula adalah bahasa pemrograman C++.
C++ adalah bahasa pemrograman yang dibuat oleh Bjarne Stroustrup dan merupakan pengembangan dari bahasa C yang dikembangkan duluan pada awal tahun 1970. Salah satu perbedaan yang paling mencolok antara bahasa C++ dengan bahasa C adalah adanya dukungan terhadap konsep pemrograman berorientasi obyek (Object Oriented Programming) pada bahasa C++, sedangkan bahasa C lebih cenderung ke bahasa prosedural.
Pada umumnya, bahasa pemrograman C menggunakan dua konsep, yaitu data dan algoritma. Data merupakan bahan yang akan diproses, sedangkan fungsi algoritma menjadi metode pengolahannya. Meskipun begitu, penggunaan bahasa prosedural seperti bahasa pemrograman C sangat tidak efisien untuk pembuatan software, khususnya untuk software skala menengah ke atas. Hal tersebut karena bahasa pemrograman bisa menimbulkan banyaknya perulangan, percabangan, dan kode yang harus diketik. Berdasarkan kelebihan dan kekurangan bahasa pemrograman C itulah, yang membuat bahasa pemrograman C++ dikembangkan.
Setelah sebelumnya kami menerbitkan artikel seputar contoh algoritma percabangan, pada artikel kali ini kami akan memberikan beberapa contoh bahasa pemrograman C++ yang bisa Anda gunakan sebagai bahan latihan Anda. Oh iya, sebaiknya Anda membaca dulu pengertian algoritma, flowchart, dan pseudocode yang telah kami bahas di situs ini, karena ketiga hal tersebut adalah dasar dalam mempelajari pemrograman. Baiklah, tanpa berlama-lama, berikut ini contoh-contohnya:
1. Program konversi bilangan dalam satuan jam, menit, dan detik
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main (){
int jam =3600;
int menit =60;
int a, b, c, d, e, f;
a=4*jam+56*menit+12;
b=3*jam+21*menit+56;
c=10*jam+34*menit+1;
d=8*jam+32*menit+31;
e=6*jam+42*menit+11;
f=a+b+c+d+e;
cout<<“hasil dari 4 jam 56 menit 12 detik ke detik adalah “<<a<<endl;
cout<<“hasil dari 3 jam 21 menit 56 detik ke detik adalah “<<b<<endl;
cout<<“hasil dari 10 jam 34 menit 1 detik ke detik adalah “<<c<<endl;
cout<<“hasil dari 8 jam 32 menit 31 detik ke detik adalah “<<d<<endl;
cout<<“hasil dari 6 jam 42 menit 11 detik ke detik adalah “<<e<<endl;
cout<<“jumlah total dari konversi tersebut adalah “<<f<<endl;
getch ();
}
2. Program konversi bilangan dari cm ke km, meter, dan cm
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main () {
int cm,m,km,a,b,c;
cout<<“konversi dari cm ke km,m,cm:”<<endl;
cout<<“masukan nilai a:”;
cin>>a;
km=a/100000;
b=a%100000;
m=b/100;
c=b%1000;
cm=c;
cout<<endl<<endl;
cout<<“km=”<<a/100000<<endl<<endl;
cout<<“m=”<<b/100<<endl<<endl;
cout<<“cm=”<<c<<endl<<endl;
getch ();
}
3. Program konversi bilangan desimal ke heksadesimal, biner, dan oktal
cout<<“Program Konversi Bilangan\n\n”;
cout<<“Masukkan bilangan desimal : “;
cin>>input;
dectohex(input);
dectobin(input);
dectooc(input);
getch();
}
void dectobin(int input)
{
cout << input <<” dalam Biner adalah “;
for(int x=0; x<input;)
{
++counter;
c
= input % 2;
input = input / 2;
}
while(counter>0)
{
cout << c
;
–counter;
}
cout<<“\n”;
}
void dectohex(int input)
{
cout << input <<” dalam Hexadesimal adalah “;
for(int x=0; x<input;)
{
++counter;
c
= input % 16;
input = input / 16;
}
while(counter>0)
{
if(c
==15)
{
cout<<“F”;
}
else if(c
==14)
{
cout<<“E”;
}
else if(c
==13)
{
cout<<“D”;
}
else if(c
==12)
{
cout<<“C”;
}
else if(c
==11)
{
cout<<“B”;
}
else if(c
==10)
{
cout<<“A”;
}
else
{
cout<<c
;
}
–counter;
}
cout<<“\n”;
}
void dectooc(int input)
{
cout << input <<” dalam Oktal adalah “;
for(int x=0; x<input;)
{
++counter;
c
= input % 8;
input = input / 8;
}
while(counter>0)
{
cout << c
;
–counter;
}
cout<<“\n”;
}
4. Program untuk menghitung akar persamaan kuadrat dari sebuah bilangan
#include <iostream>
#include <conio.h>
#include <math.h>
void main () {
float a,b,c,x1,x2;
cout<<“masukan nilai a : “;
cin>>a;
cout<<“masukan nilai b : “;
cin>>b;
cout<<“masukan nilai c : “;
cin>>c;
cout<<endl<<endl;
x1=(b+sqrt(b*b-4*a*c))/2*a*c;
x2=(b-sqrt(b*b-4*a*c))/2*a*c;
cout<<“x1=”<<x1<<endl<<endl;
cout<<“x2=”<<x2<<endl<<endl;
getch ();
}
5. Program untuk menghitung deret Fibonnaci dengan algoritma “looping for”
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main () {
int a,b,c,i;
cout<<“program menghitung deret fibonaci”<<endl<<endl;
cout<<“masukan bilangan pertama=”;
cin>>a;
cout<<“masukan bilangan kedua=”;
cin>>b;
for (i=0; i<=10; i++){
c=a+b;
cout<<c<<endl;
a=b;
b=c;
}
getch ();
}
6. Program untuk membuat huruf “F” dengan karakter bintang (*)
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
void main () {
char a=’*’;
int f,i,c;
cout<<“masukan nilai tinggi:”;
cin>>f;
  for(i=1; i<=f; i++){
cout<<a;
if(i==1)
for(c=1; c<=3; c++)
cout<<a;
if(i==3)
for(c=1; c<=3; c++)
cout<<a;
cout<<endl;
}
getch ();
}
7. Program untuk membuat huruf H dengan tanda pagar (#)
#include <iostream>
#include <conio>
main (){
int angka;
cout <<“Masukkan Nilai : “;
cin >> angka;
for(int a=1; a<=angka; a++)
{
for(int i=0; i<angka; i++)
{
if(i<1 || i == angka-1)
{
cout<<“#”;
}
else if(a == (angka/2)+1)
{
cout<<“#”;
}
else
{
cout<<” “;
}
}
cout<<endl;
}
getch();
}
8. Program untuk menampilkan bilangan ganjil mulai dari 1 sampai 100
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
int main (){
int a,b,i;
a=-1;
cout<<“bilangan ganjil (1_100) adalah:”<<endl;
for (i=1;i<=50;i++)
{
b=2+a;
cout<<b<<” “;
a=b;
}
getch ();
}
9. Program untuk menghitung luas persegi panjang dan volume sebuah balok
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
int volume(int &l){
int t;
cout<<“masukan nilai t :”;
cin>>t;
l =l*t;
return l;
}
int luas(int p, int l)  {
int x;
x=p*l;
cout<<“tampilkan nilai luas :”<<x<<endl;
volume(x);
return x;
}
void main (){
int p,l,j;
cout<<“masukan nilai p :”;
cin>>p;
cout<<“masukan nilai l :”;
cin>>l;
j=luas(p,l);
cout<<“volume balok adalah : “<<j<<endl;
getch();
}
10. Program untuk menghitung luas alas, luas permukaan, dan volume sebuah kerucut
#include <iostream>
#include <conio>
#define phi 3.14
void main(){
float r_alas, r_selimut, t, volume_krucut, luas_alas, luas_selimut;
cout<<“maksukkan jari jari alas = “;
cin>>r_alas;
cout<<“maksukkan jari jari selimut = “;
cin>>r_selimut;
cout<<“masukkan tinggi kerucut = “;
cin>>t;
luas_alas=phi*r_alas*r_alas;
volume_krucut=luas_alas*t;
luas_selimut=phi*r_selimut*r_selimut/3;
cout<<“luas_alas adalah “<<luas_alas<<endl;
cout<<“volume_krucut “<<volume_krucut<<endl;
cout<<“luas permukaan krucut “<<(luas_selimut+luas_alas);
getch();
}
11. Program penjumlahan dan perkalian yang hanya menggunakan operator tambah (+)
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
int tambah (int a,int b) {
int x;
x=a+b;
return x;
}
int kali (int a,int b){
int y;
for (int i=1; i<=b; i++) {
y=y+a;
}
return y;
}
void main (){
int a,b,x,y;
cout<<“nilai a : “;
cin>>a;
cout<<“nilai b : “;
cin>>b;
x=tambah(a,b);
cout<<“hasil tambah : “<<x<<endl;
y=kali(a,b);
cout<<“hasil kali : “<<y<<endl;
>getch ();
}
12. Program untuk menghitung luas persegi dan luas segitiga dengan algoritma “Switch case”
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
int segitiga (int alas, int t) {
int LS;
LS=0.5*alas*t;
return LS;
}
int persegi (int s){
int LP;
LP=s*s;
return LP;
}
void main () {
int a;
float lagi, LP,LS,s,alas,t;
clrscr();
cout<<” 1. Menghitung Luas Persegi.”<<endl;
cout<<” 2. Menghitung Luas Segitiga.”<<endl;
cout<<“Masukan pilihan : “;cin>>a;
switch (a){
case 1: cout<<“masukan sisi “;
cin>>s;
LP=persegi(s);
cout<<“luas persegi adalah “<<LP;
break;
case 2: cout<<“Masukkan alas “;
cin>>alas;
cout<<“Masukkan tinggi “;
cin>>t;
LS=segitiga (alas,t);
cout<<“Luas segitiga adalah “<<LS;
break;
}
getch ();
}
13. Program untuk pengelolaan matriks orde 2×2, matriks transpose dan jumlahnya
#include <conio.h>
#include <iostream.h>
void main(){
int A[2][2], B[2][2], C[2][2];
cout<<“Masukan Matriks A\n”<<endl;
for(int i=0;i<2;i++)
{
for(int j=0;j<2;j++)
{
cout<<“A[“<<i<<“][“<<j<<“]: “;
cin>>A[i][j];
}
}
cout<<“\n\n”;
cout<<“Matriks\n”;
for(int i=0;i<2;i++)
{
for(int j=0;j<2;j++)
{
cout<<” “<<A[i][j];
}
cout<<“\n”<<endl;
}
cout<<“matriks transpose “<<endl;
for(int i=0;i<2;i++)
{
for(int j=0;j<2;j++)
{
B[j][i]=A[i][j];
}
}
for(int i=0;i<2;i++)
{
for(int j=0;j<2;j++)
{
cout<<” “<<B[i][j];
}
cout<<“\n”<<endl;
}
cout<<“jumlah A + B : “<<endl;
for(int i=0;i<2;i++)
{
for(int j=0;j<2;j++)
{
C[i][j]=B[i][j]+A[i][j];
}
}
for(int i=0;i<2;i++)
{
for(int j=0;j<2;j++)
{
cout<<” “<<C[i][j];
}
cout<<“\n”<<endl;
}
getch();
}
14. Program untuk mencari nilai rata-rata dalam array satu dimensi
#include <iostream.h>
#include <conio.h>
#define n 5
void data(float a[n]){
for(int i=0;i<n;i++){
cout<<“data ke “<<i<<” : “;
cin>>a[i];
}
}
float meandata(float a[n]){
float d=0;
for(int i=0;i<n;i++){
d+=a[i];
}
return d/n;
}
void main(){
float a[n], mean,tampil;
data(a);
mean=meandata(a);
cout<<endl;
cout<<“Mean \t: “<<mean<<endl;
getch();
15. Program untuk membuat dan menulis data di dalam dua file
#include <iostream.h>
#include <fstream.h>
#include <conio.h>
void main () {
char nama [20];
char nim [20];
int jumlah;
char dosen [20];
char mk [20];
int jum;
cout<<“masukan jumlah mahasiswa :”;
cin>>jumlah;
cout<<“masukan jumlah DOSEN :”;
cin>>jum;
ofstream save;
save.open (“mahasiswa.txt”, ios::app);
for (int i=1; i<=jumlah; i++){
cout<<“Nama :”;
cin>>nama;
save<<“NAMA :”<<nama<<endl;
cout<<“Nim :”;
cin>>nim;
save<<“NIM :”<<nim<<endl;
}
save.close();
save.open (“dosen.txt”, ios::app);
for (int i=1; i<=jum; i++){
cout<<“NAMA DOSEN :”;
cin>>dosen;
save<<“NAMA DOSEN :”<<dosen<<endl;
cout<<“MK :”;
cin>>mk;
save<<“MK :”<<mk<<endl;
}
save.close();
}
16. Program untuk membuat structure secara dinamis
#include<conio.h>
#include<iostream.h>
struct mahasiswa{
char nim[15];
char nama[30];
char alamat[50];
};
void main(){
mahasiswa mhs;
cout<<“Nama   : “; cin>>mhs.nama;
cout<<“Nim    : “; cin>>mhs.nim;
cout<<“Alamat : “; cin>>mhs.alamat;
cout<<endl<<endl;
cout<<“Nim Anda    : “<<mhs.nim<<endl;
cout<<“Nama Anda   : “<<mhs.nama<<endl;
cout<<“Alamat Anda : “<<mhs.alamat<<endl;
getch();
}
17. Program untuk menentukan predikat nilai ujian
#include <stdio.h>
int main()
{
int nilai;
printf(“Input Nilai\t:”);
scanf(“%i”, &nilai);
if(nilai >= 80 && nilai <=100)
{
printf(“Grade nilai\t: Sangat Baik”);
}
else if(nilai >= 70 && nilai <=79)
{
printf(“Grade nilai\t: Baik”);
}
else if(nilai >= 60 && nilai <=69)
{
printf(“Grade nilai\t: Cukup”);
}
else if(nilai >= 50 && nilai <=59)
{
printf(“Grade nilai\t: Kurang”);
}
else
{
printf(“Grade nilai\t: Gagal”);
}
return 0;
}
Sekian contoh bahasa pemrograman C++ yang bisa kami berikan pada artikel kali ini. Untuk melihat contoh-contoh pemrograman lainnya, Anda bisa mengakses situs ini. Salah satu contoh yang pernah kami berikan adalah contoh algoritma pemrograman dasar. Semoga Anda dapat mempelajari bahasa pemrograman C++ dengan baik dan sukses. Selamat mencoba 🙂

TENSIONER SYSTEM

Tak berisik Lagi, Murah Meriah Per Tensioner Supra X125 Fi Dari Grand

Motorplus,Rudy Hansend - Jumat, 15 Februari 2019 | 13:31 WIB
Ryan
MOTOR Plus-Online.com- Pengguna motor pasti risih bila mendengar suara kasar dari mesinnya.
Suara yang mengganggu itu selain nggak enak di dengar, juga mengindikasikan sebuah part mulai mengalami kerusakan.
Hampir semua motor 4-tak menggunakan rantai keteng untuk menggerakan mekanisme klep melalui poros bubungan atau noken as.
Untuk tingkat kekencangan rantai diatur part yang diberi nama tensioner.
Pada generasi mesin Honda Supra X125 Fi tidak lagi menggunakan tensioner yang ditempatkan di atas blok mesin dan menggunakan lidah tensioner.
Namun, motor ini kembali menggunakan roll tensioner yang penegang rantainya menggunakan suling hidrolik yang didorong per tipis di bawah mesin .
Suling tensioner ini akan menekan arm comp tensioner untuk mengencangkan rantai keteng.
Seiring pemakaian, per penegang ini akan lemas dan tidak maksimal menekan suling tensioner.
Alhasil suara motor akan berisik.
Ryan
Usah pusing bor, Yoyok Wahyudi dari Duta  Motor Sport (DMS) punya solusinya kok.
“Usah pakai per yang sama, ganti saja pakai milik Grand.
Selain gampang didapat, harganya pun murah, nggak lebih dari Rp 10 ribu,” ucap Yoyok yang jenggotnya seperti tokoh Tony Stark di film Iron Man ini.
Untuk panjang, per tensioner Grand lebih panjang 10 mm.
Ini akan membuat tekanan lebih besar mendorong suling tensioner.
Untuk menggantinya mudah kok, pertama copot baut 14
mm di bawah crankcase .

“Hati-hati saat membuka, baut bisa terlempar dan ada sedikit oli yang akan ikut keluar.
Ganti per dengan per yang baru, lakukan perlahan karena per yang lebih panjang,” tambah Yoyok.
 Setelah terpasang, coba hidupan motor.
Eits, jangan kaget bila awalnya terdengar suara kasar, ini karena tekanan hidroliknya hilang akibat oli yang ikut keluar tadi.
Mengantisipasinya, Honda sudah menyediakan baut 10 mm di bawah bak magnet.
Buka baut tersebut dan biarkan beberapa saat angin keluar yang diikuti oli mesin yang muncrat.
Setelah oli keluar langsung tutup kembali .
“Jadi seperti buang angin di nepel kaliper rem
agar nggak ada angin yang terperangkap di sistem hidrolik tensioner.

Pasti setelah itu suara mesin menjadi halus,” ucap pria yang tinggal di Perumahan Irigasi, Bekasi, Jawa Barat.
Bila perlu, oli yang berkurang tadi boleh kok ditambahkan sedikit.
Sekarang nggak risau lagi dong saat riding.

TUTORIAL MEMBUAT APLIKASI ANDROID

https://badoystudio.com/70-tutorial-membuat-aplikasi-android/