Mobil Listrik Toyota Cuma Digowes Buat Isi Baterai
SAN FRANCISCO (DP) – Mengisi ulang baterai menjadi pekerjaan rumah tersendiri bagi mobil listrik, karena pengisiannya butuh waktu lama. Tapi Toyota punya cara lain, yakni cukup menggowes layaknya sepeda, maka baterai akan terisi daya kembali.
Ide itu dilontarkan tim riset dan pengembangan Toyota di Amerika Serikat dan gagasan tersebut bahkan sudah dipatenkan. Hanya saja, teknologi unik itu bukan diterapkan pada mobil listrik untuk keperluan pribadi, melainkan untuk mobil yang dipakai secara bersama-sama dengan orang lain, atau lebih dikenal dengan sebutan ride-sharing.
Layanan ride-sharing sendiri sudah jamak diterapkan di kota-kota besar di dunia, yaitu kendaraan dipakai bersama-sama oleh beberapa penumpang yang memiliki jurusan yang sama atau searah. Kemudian para penumpang itu akan dikenakan tarif sewa sesuai jarak yang ditempuh. Kalau di Tanah Air mungkin seperti layanan Grab Car atau Go Car (taksi online), tapi digunakan oleh beberapa orang yang memiliki tujuan atau arah rute yang sama.
Adapun paten teknologi anyar itu diajukan oleh Toyota Motor Engineering & Manufacturing North America (TEMA). Dokumen paten yang diperoleh AutoGuide menyebutkan bahwa sistem ride-sharing untuk mobil listrik ini memiliki tarif berbeda antar penumpang. Penumpang yang paling rajin gowes sehingga mampu mengisi daya baterai lebih banyak, akan mendapatkan potongan tarif sewa lebih besar, sedangkan yang malas-malasan harus rela membayar sesuai tarif normal. Unik bukan?
Bagi mereka yang aktif dan dinamis, tentu tak masalah jika harus menggowes untuk pergi ke tempat tujuan. Karena meski menggowes, mereka tidak akan kepanasan atau lelah layaknya naik sepeda, sebab mereka tetap terlindung dari panas dan hujan serta tetap nyaman dengan kabin mobil yang dilengkapi pengatur suhu, baik panas maupun dingin.
Perlu diketahui juga bahwa aktivitas gowes itu hanya untuk mengisi daya baterai setelah energinya terkuras saat mobil digunakan. Dengan pengisian ulang baterai melalui gowesan pastinya lebih ramah lingkungan karena tak membutuhkan aliran listrik dari stasiun pengisian baterai yang arus listriknya dipasok dari pembangkit listrik yang berbahan bakar batubara atau lainnya yang mencemari udara.
Toyota sepertinya tertarik dengan gagasan tim riset TEMA untuk diterapkan pada layanan ride-sharing yang tengah menjadi tren di sejumlah negara. Temuan ini juga berpotensi untuk digunakan pada mobil otonom bertenaga listrik.
Untuk mobil otonom listrik, jika baterai mobil mulai kehabisan tenaga, mobil tersebut akan kembali sendiri ke stasiun pengisian baterai untuk mengisi daya sebelum mobil digunakan kembali. Tapi dengan teknologi baru ini, mobil otonom listrik Toyota tak perlu sering-sering kembali ke stasiun pengisian baterai, karena bisa diisi ulang baterainya saat digunakan oleh penyewanya melalui gowesan.
Secara teori, semua pihak diuntungkan, yaitu konsumen bisa mendapatkan diskon tarif, sementara taksi otonom Toyota bisa terus melayani konsumennya tanpa bolak-balik mengisi ulang baterai.
Hmm… menarik juga. Tapi kelompok yang pesimistis dengan teori ini mengatakan bahwa kebanyakan orang akan lebih memilih bersepeda atau berjalan kaki jika masih harus menggowes ketika mengendarai mobil. Apalagi bila hanya untuk mendapatkan diskon tarif. Tapi bagi mereka yang optimistis, cara seperti ini layak dipertimbangkan di tengah makin menjamurnya layanan ride-sharing dan kian ketatnya waktu yang dibutuhkan para kaum urban. [dp/TGH]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar